1. Persuasif
Persuasif adalah sikap pendekatan
psikologis secara halus, lunak dan lembut disesuaikan dengan situasi dan
kondisi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga orang tersebut dapat mengikuti
dengan penuh pemahaman dan kesadaran. Guru bertugas sebagai pendidik dalam
rangka menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sangat tepat bila melakukan
pendekatan secara persuasif. Sebelum siswa diberi isi atau materi suatu
mata pelajaran, terlebih dahulu guru harus memaparkan manfaat dari mata
pelajaran tersebut. Bila siswa mengetahui dan memahami manfaat materi pelajaran
yang disampaikan, diharapkan siswa menyenangi pelajaran tersebut. Bila telah
tertanam pada hati siswa rasa senang terhadap mata pelajaran yang
dipelajarinya, maka akan timbul semangat dan gairah ketika belajar.
Sering kita dengar bahwa banyak siswa malas
belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Mungkin saja salah satu penyebabnya
karena para siswa tersebut belum mengerti manfaat dari mata pelajaran tersebut.
Secara psikologis guru juga harus melakukan
pendekatan persuasif kepada siswa ketika menyampaikan materi pelajaran. Guru
seyogyanya mampu mengetahui dan memahami karakter, bakat dan minat
masing-masing siswa. Hal ini memang tidak mudah, karena di dalam satu kelas
yang terdiri dari 40 siswa misalnya, setiap siswa mempunyai karakter, watak,
bakat, minat dan latar belakang keluarga yang berbeda. Namun, agar tercipta
suasana belajar yang menyenangkan sebaiknya guru harus berusaha semaksimal
mungkin agar dapat tampil dihadapan siswa dengan sikap yang menyenangkan. Sebab
sering kita mendengar penyebab siswa malas belajar karena tidak menyenangi
sikap dan penampilan gurunya ketika mengajar. Dikalangan para siswa sering
terdengar istilah guru killer bagi sosok guru yang penampilannya tidak
menyenangkan. Bila siswa kurang senang terhadap gurunya, maka berdampak
negatif terhadap motivasi belajarnya.
2. Edukatif
Edukatif artinya segala ucapan, sikap
dan perbuatan guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik dilingkungan
sekolah maupun dilingkungan masyarakat luas, hendaknya mengandung nilai
pendidikan atau bersifat mendidik.
Pendidikan bukan hanya sebatas menyampaikan
materi pelajaran secara teoritis dan verbalistis ( transfer of knowledge),
tetapi lebih dari itu pendidikan harus diaplikasikan dalam perilaku aktual,
nyata dalam sikap dan perbuatan ( transfer of skill) dan (transfer
of value).
Tidak efektif bila guru hanya sering menyuruh
siswa agar rajin belajar, sementara gurunya sendiri berhenti belajar. Kurang
tepat bila seorang guru mengajarkan siswanya agar gemar mambaca, tetapi dia
sendiri malas membaca. Tidak akan berpengaruh bila guru sering menasehati agar
siswa bersikap disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin terhadap aturan
yang berlaku, tetapi gurunya sendiri sering tidak tepat waktu masuk kelas, dan
sering ketahuan melanggar aturan, baik di sekolah maupun di masyarakat. Tidak
akurat bila guru sering menyuruh siswa agar giat bekerja, tapi dia sendiri
tidak gairah mengajar, malas bekerja, waktu senggang sering digunakan main
kartu misalnya, atau mempunyai kegemaran memancing ikan umpamanya. Kalau memancing
hanya sekedar refresing, seminggu sekali atau sebulan sekali barangkali tidak
masalah. Tapi yang tidak temasuk perbuatan edukatif adalah apabila ada guru
setiap hari pergi memancing bahkan sampai meninggalkan tugas mengajar. Sikap
seperti ini bukan sikap seorang pengajar, tapi sikap seorang yang kurang ajar.
Mengapa demikian ? Karena melaksanakan tugas mengajar, sasarannya pasti yaitu
siswa, penghasilannya jelas yaitu gaji bulanan. Sementara kegiatan memancing,
sasarannya tidak pasti, hasilnya belum tentu. Orang yang meninggalkan sesuatu
yang pasti dan mengejar yang belum tentu, bukankah termasuk orang yang keliru ?
Guru profesional harus senantiasa berusaha
bersikap edukatif, yaitu ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan, ada
korelasi antara konsep dan konteks, tidak terlalu senjang antara kata dan
fakta. Segala ucapan dan tindakannya berusaha menjadi uswah hasanah, teladan
yang baik untuk para siswa dan masyarakat umumnya.
3. Normatif
Guru profesioanal hendaknya bersikap normatif,
artinya segala ucapan, sikap dan perbuatannya tidak melanggar nilai-nilai
moral, etika, norma agama, dan aturan negara. Seyogyanya, senantiasa
patuh terhadap aturan hukum yang berlaku, taat terhadap ajaran agama,
menghindari segala tindakan amoral dan asusila.
Tidak pantas seorang guru yang beragama Islam
misalnya, tapi awam terhadap ajaran agama, malas melaksanakan ibadah, bahkan
sering mengucapkan kata-kata kotor dan melakukan tindakan kurang terpuji.
Seorang guru profesional tidak wajar mengkonsumsi NARKOBA tidak pantas minum
MIRAS, tidak terpuji bila melakukan korupsi, tidak lucu bila suka menipu.
Bila ada guru yang ketahuan secara umum sering
melakukan tindakan tidak terpuji, melanggar norma-norma agama dan susila, tidak
menampilkan akhlakul karimah, tidak pantas menjadi uswatun hasanah. Maka
bagaimanapun banyak gelar akademik yang dia miliki, bagaimanapun tinggi
pangkat, jabatan dan golongannya, maka guru tersebut tidak temasuk kualifikasi
guru profesional.
4. Dedikatif
Indikasi guru profesional yang lainya adalah dalam
melaksanakan tugasnya selalu semangat penuh gairah, tidak nampak lelah dan
tidak suka keluh kesah. Walaupun perlu diakui bahwa gaji guru di Indonesia
dewasa ini masih relatif rendah, tetapi bagi guru profesional rendahnya upah
tidak mengurangi gairah, kecilnya gaji tidak membuat dia letih dan sedih. Hal
ini karena didorong oleh rasa tanggungjawabnya terhadap kemajuan dan
keberhasilan belajar siswa.
Profesi guru saat ini barangkali sesuai dengan
sebuah judul lagu “ Benci tapi rindu”. Disebut benci karena banyak
orang yang telah diangkat guru berstatus PNS, yang keluh kesah memikirkan
gajinya yang relatif kecil, mereka malas mengajar, kurang gairah bekerja
sementara di lain pihak tidak sedikit pula orang yang memiliki ijazah
pendidikan keguruan yang merindukan untuk segera diangkat menjadi guru
definitif yang berstatus PNS. Penulis punya pendapat, bagi guru yang merasa
tidak cukup dengan gaji yang diterima selama ini jangan bersikap munafik.
Daripada gajinya tetap diterima sementara melaksanakan tugasnya sering bolos,
lebih baik berhenti jadi guru dan mencari lagi profesi lain yang penghasilannya
jauh lebih menjanjikan. Berikanlah kesempatan kepada orang lain yang memiliki
dedikasi, minat dan semangat yang tinggi untuk mengabdi menjadi guru.
Dampak negatif dari guru yang sering bolos
melaksanakan tugas mengajar adalah merugikan banyak pihak. Berdasarkan
pengamatan penulis, ada 4 pihak yang dirugikan oleh guru yang sering bolos
mengajar, yaitu :
1) Negara / Pemerintah mengalami kerugian karena
gaji yang diberikan tiap bulan tidak diimbangi dengan pekerjaan alias gaji
buta.
2) Teman sejawat, guru yang hadir melaksanakan
tugas dirugikan karena harus magang kelas, mengajar rangkap di kelas yang
gurunya tidak hadir.
3) Siswa dirugikan, karena bila tidak ada guru
lain yang mengajar maka para siswa terlantar tidak belajar.
4) Orangtua siswa, karena mereka mengeluarkan
biaya dan uang jajan untuk anaknya, tetapi anaknya tidak mendapat pelayanan
yang baik di sekolah.
5. Ilmiah
Ilmiah adalah sifat dan karakter guru
profesional. Segala ucapan dan tindakan guru profesional dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Prinsif yang dipegang teguh
oleh guru profesional adalah “ Berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah”.
Artinya ilmu yang dia miliki disamping diajarkan kepada siswa terlebih dahulu
amalkan dalam perilakunya sehari-hari, dan segala amal perbuatannya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Guru profesional bila
berkata tidak “ASBUN” alias asal bunyi dan bila berkarya tidak “ASDI” asal jadi
tidak memperhatikan mutu atau kualitas pekerjaan.
6. Demokratis
Guru profesional dalam menyampaikan materi
pelajaran tidak bersikap otoriter dan doktrinitas, siswa hanya dituntut untuk
mengikuti kata-katanya. Mengerti tidak mengerti siswa disuruh mengikuti segala
konsep, teori dan idenya. Sebaliknya guru profesional bersikap terbuka
bahkan selalu memotivasi siswanya agar berani mengemukakan ide, gagasan dan
pemikirannya. Jangankan terhadap ilmu yang kebenarannya bersifat nisbi/
relatif, bahkan terhadap ilmu yang bersifat eksak dan pasti kebenarannya, guru
profesional tetap memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pemikiran
dan gagasannya.
Guru profesionalpun selalu terbuka untuk menerima
kritik, sanggahan bahkan koreksi dari siswanya, dia tidak mau dikultus
individualkan seakan-akan dialah yang paling tahu dan paling berilmu. Guru
profesional tidak alergi untuk dikoreksi, tidak marah bila disanggah. Dia
selalu menerima saran dan pendapat dari siapapun ter masuk dari siswanya,
selama saran dan pendapat tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan
bersifat positif.
7. Inovatif
Seorang guru profesional tidak bersikap jumud
atau kaku, hanya mempertahankan konsep atau teori yang telah dimiliki. Terutama
dalam metode menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, disamping menerapkan
teori-teori yang telah dikuasai, guru profesional berusaha mencari
penemuan-penemuan baru atau melakukan modifikasi terhadap teori yang sudah ada,
sehingga ketika menyampaikan materi pelajaran tidak membosankan siswa. Siswa
senantiasa semangat bahkan berantusias untuk belajar, karena selalu ada hal-hal
yang baru yang dapat membangkitkan semangat belajar.
8. Kreatif
Ciri lain dari guru profesional adalah bersikap kreatif
artinya selalu banyak ide alias banyak akal untuk mengatasi sesuatu
yang dianggap kurang atau tidak ada. Contohnya. Alasan klasik banyak guru tidak
mau dan tidak mampu mengajak siswa untuk mempraktekan suatu teori ilmiah karena
tidak mempunyai laboratorium biologi atau fisika atau alat peraga lainnya.
Seorang guru profesional akan berusaha mencari atau membuat suatu alat
sederhana dari bahan bekas misalnya bekas gelas atau botol air mineral untuk
dijadikan alat praktek fisika. Misalnya, membuktikan sifat-sifat air, dan
sebagainya. Tidak sedikit pula guru kreatif, mengajak siswa untuk memanfaatkan
barang-barang bekas digunakan membuat suatu kerajinan tangan atau keterampilan.
Emperor Casino | Online Casino With Free Spins No Deposit
BalasHapusJoin Emperor 제왕카지노 Casino today and get 100% up to 온카지노 €100 + 200 free spins! Click to claim your free spins & welcome choegocasino bonus.