Berbicara mengenai
hakikat kehidupan merupakan suatu pembicaraan yang cukup menarik sebab hakikat
kehidupan merupakan bagian dari keberadaan manusia, pembicaraan tentang hakikat kehidupan dikatakan menantang
karena kehidupan itu tidak pernah tuntas untuk diselidiki. Artinya, selesai
permasalahan yang satu, muncul lagi
permasalahan baru, oleh sebab itulah filsafat sejak awal telah bergulat dengan
usaha untuk mengungkap hakikat kehidupan tetapi hingga kini hakikat tetap saja
menyimpan banyakmisteri.
Ditinjau dari aspek
hakikat kehidupan, muncul pertanyaan apakah filsafat itu sebenarnya? Beragam jawaban yang muncul, ada
yang mengartikan filsafat sebagai “kebijaksanaan” ada juga “seni hidup”. Pengertian ini sesuai dengan pengertian kata sophia dala bahasa Yunani, yang artinya
kebijaksanaan. Menurut Plato (427-347 SM), filsafat (sophia) adalah kebijaksaan
yang berbeda dari ilmu pengetahuan (episteme). Menurutnya manusia bertugas
mencari dan mencintai kebijaksanaan, yaitu seni bagaimana orang dapat
mengembangkan hidupnya secara lebih sempurna.
Namun demikian, ada juga yang memahami filsafat sebagai
pengetahuan yang sistematis, metode dan
koheren tentang seluruh kenyataan dari sisi yang paling terdalam. Disebut
sistematis karena pengetahuan yang diperoleh merupakan suatu keseluruhan yang
terpadu, metodis karena menggunakan
penalaran tertentuu yaitu penalaran yang logis, koheren karena setiap bagian
merupakann rangkaian yang saling bersesuaian. Yang menjadi objek kajiannya adalah seluruh kenyataan, sedangkan segi pandangnya adalah segi yang
paling mendalam. Didalam filsafat barat,
aspek terdalam itu sering diterangkan sebagai “ per ultimas causas”. Filsafat
bertugas menyelidiki sebab-sebab terakhir darikenyataan.
Dapus: buku Filsafat ilmu dan metodologi penelitian ilmu
pemerintahan. Hal: 59
0 komentar:
Posting Komentar