Belajar sangat dibutuhkan adanya
aktivitas, dikarenakan tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin
berlangsung dengan baik. Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan
seluruh aspek peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan
perilakunya dapat berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan
dengan aspek kognitif afektif maupun psikomotor (Nanang Hanafiah, 2010:23).
Aktivitas belajar adalah aktivitas
yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu
harus saling berkaitan. Lebih lanjut lagi piaget menerangkan dalam buku
Sardiman bahwa jika seorang anak berfikir tanpa berbuat sesuatu, berarti anak
itu tidak berfikir (Sardiman, 2011:100).
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana
(2010:24) menjelaskan bahwa aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik,
berupa hal-hal berikut ini:
1.
Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai
wujud adanya motivasi internal untuk belajar sejati.
2.
Peserta didik mencari pengalaman dan langsung
mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi
yang integral.
3.
Peserta didik belajar dengan menurut minat dan
kemampuannya.
4.
Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar
yang demokratis di kalangan peserta didik.
5.
Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga
dapat menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan
terjadinya verbalisme.
6.
Menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan
peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan dan serasi dengan
kehidupan di masyarakat di sekitarnya.
0 komentar:
Posting Komentar