Sebelumnya
disini saya akan menjelaskan terkebih dahulu tentang pengertian guru dan
peserta didik. Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk
menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala
kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta
didiknya, sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu
kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Sedangkan
peserta didik adalah setiap manusia yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan
jenis pendidikan tertentu.
Dari
pengertian diatas kita bisa sedikit menyimpulkan bahwa peranan guru sangat
penting bagi para generasi-generasi muda untuk menjadikan bangsa yang lebih
maju. Namun, disini peran seorang guru tidak hanya memberikan materi-materi
pelajaran saja tetapi guru juga harus membangun karakteristik peserta didiknya
menjadi lebih baik.
Seperti
yang kita tau, SD bisa dibilang sekolah pertama yang dilakukan oleh anak-anak
dari usia 6 tahun hingga 12 tahun, dimana pada usia-usia tersebut anak mudah
sekali menerima sesuatu apapun yang dilihatnya dari orang dewasa dan
mengikutinya, entah itu dari hal yang baik ataupun hal yang buruk.
Sebagai
seorang pendidik, perilaku guru bisa di bilang menjadi sebuah patokan bagi
anak. Seperti pepatah “guru kencing beridiri, murid kencing berlari” mengapa
hal itu bisa terjadi, karna anak menganggap apapun yang dilakukan gurunya itu
semua itu adalah benar, jadi wajar saja apabila anak itu mengikuti perilaku
guru tersebut.
Jadi
untuk meningkatkan karakteristik pada peserta didik, dimulai dari bagaimana
perilaku guru tersebut. Namun disini saya akan membahas tentang meningkatkan
karakteristik anak dengan menjadikan anak rajin belajar.
Guru
dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya guna menimbulkan perilaku aktif
siswa belajar. Untuk menimbulkan keaktifan siswa tersebut, sejumlah hal berikut
ini dapat dilakukan guru:
- Mengkaji
dan menentukan tujuan pembelajaran, bahan ajar/materi pembelajaran, pokok
bahasan/subpokok bahasan yang dapat menimbulkan aktivitas siswa/peserta
didik, misalnya memberikan tugas individual dan kelompok, eksperimen, dll.
- Menentukan
bahan ajar/materi pelajaran yang dapat menciptakan suasana tanya jawab
(diskusi) berkenaan dengan bahan ajar/materi pelajaran dengan memberikan
kesempatan yang sama terhadap siswa/peserta didiknya.
- Memberikan
tugas mencari dan membaca bahan ajar/materi pelajaran dari sumber-sumber
yang relevan secara individual maupun kelompok (apabila diperlukan guru dapat manjadi
fasilitator bagi penyediaan bahan ajar/materi pelajaran itu), serta
meminta siswa/peserta didik untuk merangkum dan mencatat hal-hal yang
kurang jelas untuk di pecahkan bersama-sama.
- Menentukan
metode/ terknik maupun media pembelajaran yang akan digunakan sesuai
dengan kebutuhan tujuan pembelajaran dan bahan ajar/materi pelajaran.
- Mengidentifikasi
siswa/peserta didik nama yang telah menunjukkan keaktifan, dan yang
dinilai belum aktif. Tentukan langkah atau upaya lanjutan yang mungkin
dilaksanakan untuk menimbulkan sikap aktif belajar siswa yang dinilai
masih kurang aktif.
Selain
itu, untuk menjadikan peserta didik lebih giat belajar, seorang guru harus
mampu memotivasi peserta didiknya, seperti:
- Memberi
angka
Angka
dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang
justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah
nilai ulangan atau rapot yang baik. Angka-amgka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi
belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum
merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.
- Hadiah
Hadiah
dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang
tertentu yang akan diberikan hadiah. Hadiah akan memacu semangat mereka untuk
bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang
belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
- Kompetisi
Persaingan,
baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih
bersemangat dalam mencapai hasil yang baik. Guru berusaha mengadakan persaingan
di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki
hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
- Ego-involvement
Menumbuhkan
kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting.
- Memberi
ulangan
Para
siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan
jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan menjadi
rutinitas belaka.
- Mengetahui
hasil
Mengetahui
hasil belajar bila dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan
mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat .
apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha
mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
- Pujian
Apabila
ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu
diberikan pujian. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat dan pujian yang
diberikan bersifat membangun, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan
dan mempertinggi serta siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi
yang lebih baik lagi.
- Hukuman
Hukuman
diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah
diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan
kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel,
mengarang, dsb.
- Membangkitkan
dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Strateginya
adalah dengan memberikan perhatian yang maksimal ke peserta didik. Selain itu,
guru juga dapat membuat siswa tertari dengan materi yang di sampaikan dengan
cara menggunakan metode yang menarik dan mudahdi mengerti siswa.
- Membantu
kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok
Membantu
kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya.
Dalam proses belajar terdapat beberapa unsur antara lain yaitu penggunaan
metode untuk menyampaikan materi kepadapara siswa. Metode yang menarik yaitu
dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan
mempelajari materi yang telah di
sampaikan.
- Menggunakan
metode yang bervariasi
Meningkatkan
motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode
yang bervariasi sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan
adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada
siswa.
Itulah
beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemauan anak
untuk rajin belajar. Namun disamping itu, peran orang tua juga sangat penting
dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemauan anak untuk belajar lebih giat,
karna waktu anak dirumah lebih banyak di bandingkan dengan waktu anak di
sekolah. Namun dengan demikian, seorang guru harus dapat dan terus menerus
memotivasi peserta didiknya agar ia lebih giat dalam belajar.
0 komentar:
Posting Komentar