Sabtu, 10 Desember 2016

MENINGKATKAN KARAKTERISTIK PADA ANAK SD


Sebelumnya disini saya akan menjelaskan terkebih dahulu tentang pengertian guru dan peserta didik. Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi peserta didiknya, sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Sedangkan peserta didik adalah setiap  manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

Dari pengertian diatas kita bisa sedikit menyimpulkan bahwa peranan guru sangat penting bagi para generasi-generasi muda untuk menjadikan bangsa yang lebih maju. Namun, disini peran seorang guru tidak hanya memberikan materi-materi pelajaran saja tetapi guru juga harus membangun karakteristik peserta didiknya menjadi lebih baik.
Seperti yang kita tau, SD bisa dibilang sekolah pertama yang dilakukan oleh anak-anak dari usia 6 tahun hingga 12 tahun, dimana pada usia-usia tersebut anak mudah sekali menerima sesuatu apapun yang dilihatnya dari orang dewasa dan mengikutinya, entah itu dari hal yang baik ataupun hal yang buruk.
Sebagai seorang pendidik, perilaku guru bisa di bilang menjadi sebuah patokan bagi anak. Seperti pepatah “guru kencing beridiri, murid kencing berlari” mengapa hal itu bisa terjadi, karna anak menganggap apapun yang dilakukan gurunya itu semua itu adalah benar, jadi wajar saja apabila anak itu mengikuti perilaku guru tersebut.
Jadi untuk meningkatkan karakteristik pada peserta didik, dimulai dari bagaimana perilaku guru tersebut. Namun disini saya akan membahas tentang meningkatkan karakteristik anak dengan menjadikan anak rajin belajar.
Guru dituntut untuk mengembangkan kreativitasnya guna menimbulkan perilaku aktif siswa belajar. Untuk menimbulkan keaktifan siswa tersebut, sejumlah hal berikut ini dapat dilakukan guru:
  1. Mengkaji dan menentukan tujuan pembelajaran, bahan ajar/materi pembelajaran, pokok bahasan/subpokok bahasan yang dapat menimbulkan aktivitas siswa/peserta didik, misalnya memberikan tugas individual dan kelompok, eksperimen, dll.
  2. Menentukan bahan ajar/materi pelajaran yang dapat menciptakan suasana tanya jawab (diskusi) berkenaan dengan bahan ajar/materi pelajaran dengan memberikan kesempatan yang sama terhadap siswa/peserta didiknya.
  3. Memberikan tugas mencari dan membaca bahan ajar/materi pelajaran dari sumber-sumber yang relevan secara individual maupun kelompok (apabila  diperlukan guru dapat manjadi fasilitator bagi penyediaan bahan ajar/materi pelajaran itu), serta meminta siswa/peserta didik untuk merangkum dan mencatat hal-hal yang kurang jelas untuk di pecahkan bersama-sama.
  4. Menentukan metode/ terknik maupun media pembelajaran yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran dan bahan ajar/materi pelajaran.
  5. Mengidentifikasi siswa/peserta didik nama yang telah menunjukkan keaktifan, dan yang dinilai belum aktif. Tentukan langkah atau upaya lanjutan yang mungkin dilaksanakan untuk menimbulkan sikap aktif belajar siswa yang dinilai masih kurang aktif.
Selain itu, untuk menjadikan peserta didik lebih giat belajar, seorang guru harus mampu memotivasi peserta didiknya, seperti:
  1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau rapot yang baik. Angka-amgka yang baik  itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa  pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.

  1. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Berikan hadiah untuk siswa  yang berprestasi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang  berprestasi.
  1. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang baik. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
  1. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.
  1. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan menjadi rutinitas belaka.
  1. Mengetahui hasil
Mengetahui hasil belajar bila dijadikan sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat . apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
  1. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat dan pujian yang diberikan bersifat membangun, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi serta siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi.
  1. Hukuman
Hukuman diberikan kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik seperti mencari artikel, mengarang, dsb.
  1. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian yang maksimal ke peserta didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertari dengan materi yang di sampaikan dengan cara menggunakan metode yang menarik dan mudahdi mengerti siswa.
  1. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun kelompok
Membantu kesulitan peserta didik dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Dalam proses belajar terdapat beberapa unsur antara lain yaitu penggunaan metode untuk menyampaikan materi kepadapara siswa. Metode yang menarik yaitu dengan gambar dan tulisan warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari materi yang telah di  sampaikan.
  1. Menggunakan metode yang bervariasi
Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang variasi. Metode yang bervariasi sangat membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada siswa.





Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemauan anak untuk rajin belajar. Namun disamping itu, peran orang tua juga sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemauan anak untuk belajar lebih giat, karna waktu anak dirumah lebih banyak di bandingkan dengan waktu anak di sekolah. Namun dengan demikian, seorang guru harus dapat dan terus menerus memotivasi peserta didiknya agar ia lebih giat dalam belajar.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mifta Erls Template by Ipietoon Cute Blog Design