Filsafat adalah ilmu yang meneropong hal-hal yang diketahui
setiap orang tanpa di mengertinya. Filsafat hanya dapat kita pelajari sebagai
sesuatu yang bermanfaat jika kita yakin, bahwa alam semesta berpatokan pada
beberapa prinsip yang berada dan bergerak dalam setiap hal atau barang, namun
sekadar bakat-bakat yang secara terbatas terkandung dalam barang itu.
Prinsip-prinsip umum yang kita dapati dalam setiap barang misalnya adalah
“berada”-nya sendiri dengan segala bakat dan kemampuan yang melekat padanya,
seperti individualisme, roh, hidup, pengetahuan, cinta, keadilan, dan
sebagainya.
Filsafat bertugas untuk mendekati prinsip-prinsip itu menurut
kemampuan budi manusia, tidak menurut aspek-aspek yang terbatas dan serba
konkret, dan menurut hakekatnya yang paling murni dan mutlak. Tetapi disamping
semua itu, filsafat juga berusaha untuk menelaah hakikat faktor-faktor umumyang
membatasi makhluk-makhluk dalam keberadaannya, seperti misalnya terbatasnya
kehidupan manusia baik secara “jasmaniah” dan ada secara “rohaniah” di dalam
ruang dan waktu. Seperti sudah dikatakan di muka, setiap orang maklum akan
prinsip-prinsip ini. Ilmu akan berpangkal pada keyakinan akan adanya alam
jasmani, ilmu hayat berpatokan pada adanya alam jasmani, ilmu hayat berpatokan
pada adanya makhluk-makhluk hidup, ilmu jiwa dan sosiologi berpangkal pada
adanya makhluk-makhluk manusiawi. Sedangkan ilmu sejarah pada adanya waktu dan
peristiwa.
Jadi filsafat sejarah adalah ilmu filsafat yang ingin memberi
jawaban atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah. Jelasnya, filsafat
sejarah adalah salah satu bagian filsafat yang ingin menyelidiki sebab-sebab
terakhir dari suatu peristiwa, serta ingin memberikan jawaban atas sebab dan
alasan segala peristiwa sejarah. Filsafat sejarah mencari penjelasan serta
berusaha masuk ke dalam pikiran dan cita-cita manusia dan memberikan keterangan
tentang bagaimana munculnya suatu negara, bagaimana proses perkembangan
kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaannya dan akhirnya mengalami
kemunduran seperti pernah dialami oleh negara-negara atas pada zaman yang lalu
disertai peran pemimpin-pemimpin terkenal sebagai subjek pembuat sejarah pada
zamannya.
0 komentar:
Posting Komentar