Menurut Suryabrata (2006) prestasi akademik adalah
hasil belajar terakhir yang dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu,
yang mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya dinyatakan dalam bentuk
angka atau simbol tertentu. Kemudian dengan angka atau simbol tersebut, orang
lain atau siswa sendiri akan dapat mengetahui sejauhmana prestasi akademik yang
telah dicapai. Dengan demikian, prestasi akademik di sekolah merupakan bentuk
lain dari besarnya penguasaan bahan pelajaran yang telah dicapai siswa, dan
rapor bisa dijadikan hasil belajar terakhir dari penguasaan pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil atau pencapaian yang
diperoleh siswa dari aktivitas belajar, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau
simbol tertentu.
Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004), faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik antara lain:
1.
Faktor internal
2.
Faktor jasmaniah (fisiologi), yang termasuk faktor ini
misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh.
3.
Faktor psikologis, terdiri atas:
4.
Faktor intelektif yang meliputi:
1)
Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat.
2)
Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.
1.
Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
penyesuaian diri.
2.
Faktor kematangan fisik maupun psikis.
3.
Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Jenis-jenis Bakat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bakat adalah
dasar kepandaian, sifat, dan bawaan. Adapun menurut beberapa ahli lain seperti,
misalnya Kartini Kartono mengatakan bakat mencakup segala factor yang ada pada
individu sejak awal pertama dari kehidupannya yang kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, kecajapan, dan keterampilan khusus tertentu.
Menurut Rahayu (2), ada dua jenis bakat, yaitu
diantaranya:
1.
Bakat umum yaitu merupakan kemampuan yang berupa
potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
2.
Bakat khusus yaitu merupakan kemampuan yang berupa
potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni,
memimpin, berceramah, olahraga.
Ada
pun bakat khusus ini terbagi beberapa macam, diantaranya:
1.
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang
diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
2.
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep
bentuk angka.
3.
Bakat Bahasa (Linguistik), yaitu bakat tentang
pengenalan analitis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga, dan lain-lainnya.
1.
Bakat Kecepatan, Ketelitian, Klerikal, yaitu bakat
tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor, dan dalam
kerohanian.
2.
Bakat Relasi Ruang (Spasial), yaitu bakat untuk
mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam tiga dimensi.
Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan
sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas,
serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
3.
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip
umum IPA, tata kerja mesin, perkakas, dan alat-alat lainnya.
4.
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata, maupun
angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk
dan posisi-posisinya.
5.
Bakat Skolastik yaitu, kombinasi kata-kata (logika)
dan angka-angka termasuk di dalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numeric, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
0 komentar:
Posting Komentar