Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan individual”
menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik dan
psikilogis. Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah “sebarang
sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa membedakan satu
individu dengan individu lainnya”. Sedangkan Gerry (1963) dalam buku
Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan
perbedaan individual seperti berikut:
1.
Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran,
penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2.
Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan
suku.
3.
Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4.
Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5.
Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
·
Sumber Perbedaan Individu
Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan.
1.
Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui
pewarisan genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai saat terjadinya
pembuahan. Menurut Zimbardo dan Gerig (1999) penyatuan antara sebuah sperma dan
sel telur hanya menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen.
Salah satu kromosom yaitu kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk
perkembangan karakteristik fisik laki-laki atau perempuan. Kode untuk kita
mendapatkan kromosom X dari ibu, dan salah satu dari kromosom X atau Y dari
ayah. Kombinasi XX merupakan kode untukperkembangan fisik perempuan, dan
kombinasi XY merupakan kode untuk perkembangan fisik laki-laki. Meskipun
rata-rata kita memiliki 50 persen gen yang sama dengan saudara kita, kumpulan
gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik. Perbedaan gen ini
merupakan satu alasan mengapa kita berbeda dengan orang lain, baik secara
fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan dengan saudara kita sendiri.
Selebihnya adalah dipengaruhi oleh lingkungan, karena kita pernah berada di
lingkungan yang sama persis. (Zimbardo & Gerig, 1999).
2.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan perbedaan individu yang
berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal dari beberapa macam
yaitu status sosial ekonomi orang tua, pola asuh orang tua, budaya, dan urutan
kelahiran.
Ø Status sosial ekonomi
orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan penghasilan
orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya. Meskipun tidak mutlak
tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan
anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan anak. Demikian juga dengan
pekerjaan dan penghasilan orang tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan
membawa implikasi pada berbedanya aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak,
aspirasi anak terhadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak dan
mungkin waktu disediakan untuk mendidik anak-anaknya. Demikian juga perbedaan
status ekonomi dapat membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola gizi
yang diterapkan dalam keluarga.
Ø Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak-anak.
Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga lainnya.
Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak yaitu otoriter, permisif, dan
autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang menekankan pada
pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau keputuhan.
Orangtua bersikap tegas, suka menghukum, dan cenderung mengekang anak. Pola
asuh permisif adalah pola asuh dimana orangtua memberi kebebasan sebanyak mungkin
kepada anak untuk mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut untuk bertanggung
jawab dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua. Sedangkan pola asuh autoritatif
adalah pola asuh dimana orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama dalam
arti saling melengkapi, anak dilatih untuk bertanggung jawab, dan menentukan
perilakunya sendiri agar dapat berdisiplin.
Ø Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat memberitahu
pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam masyarakatnya.
Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma. Norma masing-masing
masyarakat berbeda, maka perilaku yang muncul dari anggota masing-masing
masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
Ø Urutan kelahiran
Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang lahir sulung atau anak
pertama cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan
dengan adik-adiknya. Anak tengah sering menjadi mediator dan pecinta damai.
Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Anak tunggal atau si
anak semata wayang biasanya sering merasa terbebani dengan harapan yang tinggi
dari orangtua mereka terhadap diri mereka sendiri. Mereka lebih percaya diri,
supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Karakteristik yang berbeda-beda pada
individu dipengaruhi oleh perilaku orangtuanya berdasarkan urutan kelahiran.
Bidang-bidang Perbedaan
1.
Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil
pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Yang berarti ia menguasai segala
segala sesuatu yang di ketahui, dalam arti dirinya terbentuk suatu persepsi,
dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
2.
Perbedaan Kecakapan
Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangatpenting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan pemikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematik.
Kemampuan berbahasa sangat di pengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor
lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
3.
Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat
untuk melakukan kegiatan.
4.
Perbedaan Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat
memperlancar atau memperhambat prestasinya, terlepas dari potensi untuk
menguasai bahan.
5.
Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan
tersebut akan berkebang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, maka lingkungan
tidak memberikan kesempatan untuk berkembang, dalam arti ada rangsangan dan
pemupukan yang menyentuhnya.
6.
Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi,
sosio-cultural, amat penting artinyabagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak
pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat persiapan yang sama dalam
menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
7.
Perbedaan Jenis Kelamin dan
Gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama.
Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuan
berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial
budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku, kecenderungan,
sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau
perempuan dalam kebudayaan yang ada.
8.
Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menetukan
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson, dkk, 1996).
Kepribadian sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu model big five
dan model brigg-myers.
Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru
dan mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau
keterampilan baru (Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat beberapa model
atau pendektan gaya belajar:
1.
Modalitas belajar
2.
Belajar dengan otak kiri otak kanan
3.
Belajar social
4.
Lingkungan belajar
5.
Emosi belajar
6.
Belajar kongkrit dan abstrak
7.
Belajar global dan analitik
8.
Multiple intelligence
0 komentar:
Posting Komentar