Pada tahun 600 SM,
Plato memunculkan dua sudut pandang terkait pemikiran filsafat ilmu pertama,
sebagai usaha para pemikir dalam mencari dan
merumuskan suatu azas dari segala yang dialami manusia, demikian juga tokoh-tokoh
pemikir pada waktu itu mulai dari Thales sampai Demokritos, pada intinya
mengarah pada kosmosentrisme, yakni suatu prinsip yang berorisentasi pada alam,
misalnya air atau udara yang tidak terbatas.
Sebenarnya prinsip yang
berorientasi pada alam dalam mencari dan
merumuskan sesuatu telah ada sejak 500 SM sebagaimana dikemukakan
Heraclitus (504-501 B.C), yang dikenal dengan prinsip mengalir dan prinsip yang ada (being) atau prinsip yang dikemukakan Parmenindes bahwa kesemuanya
itu berorientasi pada alam sedangkan
sudut pandang yanng kedua, bertolak dari upaya mencari dan mengembangkan
philosophia yang diartiikan sebagai cinta pada kebijaksanaan. Kedua sudut
pandang inilah yang kita maksudkan sebagai titik awal, cikal bakal berpikir ke arah filsafat ilmu yang
dicirikan sebagai upaya mencari pemahaman dan awal terjadinya transformasi pada pola berpikir
secara mythos ke pola pikir menuju pemikiran yang bersifat rasional, logis, dan objektif (logos).
0 komentar:
Posting Komentar