Minggu, 25 Desember 2016

MODEL INTERAKSI SOSIAL


Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory).Model interaksi sosial menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat.Teori pembelajaran Gestalt dirintis oleh Max Wertheimer (1912) bersama dengan Kurt Koffka dan W. Kohler, mengadakan eksperimen mengenai pengamatan visual dengan venomena fisik. Percobaannya yaitu memproyeksikan titik-titik cahaya ( keseluruhan lebih penting daripada bagian).

Pokok pandang Gestlat adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan. Makna suatu ojek / peristiwa adalah terletak pada keseluruhan bentuk (gestalt) dan bukan bagian-bagiannya. Pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh, bukan bagian-bagian.
Aplikasi teori Gestalt dalam pembelajaran adalah :
1.      Pengalaman (insight/tilikan). Dalam proses pembelajaran siswa hendaknya memiliki kemampuan insight yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu objek. Guru hendaknya mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan insight.

2.      Pembelajaran yang bermakna. Kebermaknaan unsur-unsur yang terkait dalam suatu objek akan menunjang pembentukan pemahaman dalam proses pembelajaran. Content yang dipelajari siswa hendaknya memiliki makna yang jelas baik bagi dirinya maupun bagi kehidupannya di masa yang akan datang.

3.      Perilaku bertujuan. Perilaku yang terarah pada suatu tujuan. Perilaku di samping adanya kaitan dengan SR-bond, juga terkait erat dengan tujuan yang hendaknya dicapai. Pembelajaran terjadi karena siswa memiliki harapan tertentu. Sebab itu pembelajaran akan berhasil bila siswa mengetahui tujuan yang akan dicapai.

4.      Prinsip ruang hidup (life space). Dikembangkan oleh Kurt Lewin (teori medan / field theory). Perilaku siswa terkait dengan lingkungan/medan dimana ia berada. Materi yang disampaikan hendaknya memiliki kaitan dengan situasi lingkungan di mana siswa berada (kontekstual).
Model interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.      Kerja Kelompok, bertujuan mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses bermasyarakat dengan cara mengembangkan hubungan interpersonal dan discovery skills dalam bidang akademik.
2.      Pertemuan Kelas, bertujuan mengembangkan pemahaman mengenal diri sendiri dan rasa tanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompok.

3.      Pemecahan Masalah Sosial atau Sosial Inquiry, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis

4.      Bermain Peranan, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepafda peserta didik menemukan nilai-nilai sosial dan pribadi melalui situasi tiruan.

5.      Simulasi Sosial, bertujuan untuk membantu siswa mengalami berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka


0 komentar:

Posting Komentar

 

Mifta Erls Template by Ipietoon Cute Blog Design