Clarence Schauer menyebutpengembangan pembelajaran(pengembangan
instruksional) sebagai perencanaan secara akal sehat untuk mengidentifikasikan
masalah belajar dan mengusahakan pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan
suatu rencana terhadap pelaksanaan, evaluasi,
uji coba, umpan balik, dan hasilnya. Twelker, Urbach, dan Buck mendefinisikan pengembangan pembelajaran sebagai cara yang sistematik untuk
mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi
belajar dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Suparman menyebut pengembangan
pembelajaran sebagai suatu proses yang
sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan
instruksional, serta evaluasi terhadap strategi dan bahan instruksional dalam
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman, 1991).
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran.
Model pengembangan pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick & Carey telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Model yang dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputianalisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi (Benny, 2010)
Berdasarkan beberapa pengertian para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan pembelajaran adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran.
Model pengembangan pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick & Carey telah lama digunakan untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Model yang dikembangkan didasarkan pada penggunaan pendekatan sistem terhadap komponen-komponen dasar dari desain sistem pembelajaran yang meliputianalisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi (Benny, 2010)
Menurut pendekatan model Dick & Carey dalam Trianto (2010) terdapat
beberapa komponen yang akan dilewati dalam proses pengembangan dan
perancangan pembelajaran yang berupa
urutan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi
tujuan (identity instructional goals). Tahap awal model ini adalah
menentukan apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka
telah menyelesaikan program pengajaran. Definisi tujuan pengajaran mengacu pada
kurikulum tertentu atau juga berasal dari daftar tujuan sebagai hasil need analysis, atau dari pengalaman praktek dengan
kesulitan belajar siswa di dalam kelas.
2. Melakukan
analisis instruksional (conducting a goal analysis). Setelah
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan apa tipe belajar
yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang dianalisis untuk mengidentifikasi
keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus dipelajari. Dalam melakukan
analisis instruksional kompetensi yang diharapkan berupa pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Analisis ini akan menghasilkan chart atau diagram
tentang keterampilan-keterampilan/konsep dan menunjukkan keterkaitan antara
keterampilan/konsep tersebut.
3. Mengidentifikasi
tingkah laku awal/karakteristik siswa (identity
entry behaviours, characteristic). Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan
yang perlu dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus
dipertimbangkan keterampilan apa yang telah dimiliki siswa saat mulai mengikuti
pengajaran. Yang penting juga untuk diidentifikasi adalah karakteristik khusus
siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas-aktivitas
pengajaran.
4. Merumuskan
tujuan kinerja (write performance
objectives). Berdasarkan analisis instruksional dan pernyataan tentang
tingkah laku awal siswa, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus tentang
apa yang harus dilakukan siswa setelah menyelesaikan pembelajaran.
5. Pengembangan tes acuan patokan (developing criterian-referenced test items). Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan, pengembangan butir assesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan dalam tujuan.
5. Pengembangan tes acuan patokan (developing criterian-referenced test items). Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah dirumuskan, pengembangan butir assesmen untuk mengukur kemampuan siswa seperti yang diperkirakan dalam tujuan.
6. Pengembangan
strategi pengajaran (develop
instructional strategy). Informasi dari lima tahap sebelumnya, maka
selanjutnya akan mengidentifikasi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
akhir. Strategi akan meliputi aktivitas prainstruksional, penyampaian
informasi, dan praktek.
7. Pengembangan
atau memilih pengajaran (develop
and select instructional materials). Tahap ini akan digunakan strategi
pengajaran untuk menghasilkan pengajaran/bahan ajar yang akan digunakan.
8. Merancang
dan melaksanakan evaluasi formatif (design and
conduct formative evaluation). Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data
yang akan digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program
pembelajaran. Hasil dari evaluasi formatif dapat digunakan sebagai masukan atau
input untuk memperbaiki draft program.
9. Menulis perangkat (design and conduct summative evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/diimplementasikan di kelas.
9. Menulis perangkat (design and conduct summative evaluation). Hasil-hasil pada tahap di atas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di kelas/diimplementasikan di kelas.
10. Revisi
pengajaran (instructional
revitions). Data yang diperoleh dari prosedur evaluasi formatif dirangkum
dan ditafsirkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh program
pembelajaran. Merancang
dan Mengembangkan evaluasi sumatif (design and
conduct summative evaluation). Evaluasi sumatif merupakan jenis evaluasi
yang berbeda dengan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif dilakukan setelah
program selesai dievaluasi secara formatif dan direvisi sesuai dengan standar
yang digunakan oleh perancang.
0 komentar:
Posting Komentar